Dinamika pelajar Indonesia di Eropa: Braindrain and Braingain?
| Currency Rate | |||||||||||||||
|
|||||||||||||||
| February 17 - 2007; Indonesian Embassy Den Haag; Discussion Forum: Educares Association Indonesian Student in The Netherlands PPI Belanda; Pembicara: Sri Margana – kandidat Ph.D.Sejarah, dosen universitas; Najib Azca – kandidat Ph.D. Sosiologi, dosen universitas; Parkiyatno – pengusaha dan konsultan senior di Belanda; Michael Putrawenas – mantan Sekjen PPI Belanda, stragetic analyst |
|
[photogallery/photo00024388/real.htm]
|
| Diskusi Globalisasi ditandai dengan kebebasan arus barang, modal dan tenaga kerja untuk bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain tanpa adanya hambatan yang berarti. Arus globalisasi ini melanda semua segi kehidupan, tak terkecuali dunia pedidikan dimana ini adalah suatu kunci akan penurus bangsa. Salah satu fenomena yang sangat terlihat di dunia pendidikan adalah terjandinya suatu bangsa yang mengalami hilangnya ilmuwan dari satu Negara ke Negara lainnya, khususnya menuju negara-negara maju. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa tantangan di luar negeri sangat menjanjikan. Sebaliknya, banyak peneliti muda yang menganggap tidak ada lagi kesempatan untuk mengembangkan karier di negaranya. Di satu era dimana kemanjuan suatu negara sangat tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi, fenomena kaburnya para ilmuwan demikian bisa berakibat sangat fatal di belakang hari. Persaingan di dunia internasional pun makin memuncak. Suatu bangsa yang mengalami kehilangan tenaga kerja ini akan memperlambat pertumbuhan di setiap aspek-aspek kehidupannya. Mari kita saksikan diskusi terbuka ini untuk mengetahui lebih dalam lagi ... |